Minggu, 30 Oktober 2011

Campur Kode dalam Komunitas Toko "Aneka Jaya" Peralatan Camping

BAB I
PENDAHULUAN

Alih kode adalah peristiwa peralihan dari satu kode ke kode yang lain. Misalnya penutur menggunakan bahasa Indonesia beralih menggunakan bahasa Jawa. Alih kode merupakan salah satu aspek ketergantungan bahasa  dalam masyarakat multilingual. Dalam masyarakat multilingual sangat sulit seorang penutur mutlak hanya menggunakan satu bahasa. Dalam alih kode masing-masing bahasa masih cenderung mengdukung fungsi masing-masing dan dan masing-masing fungsi sesuai dengan konteksnya. Dalam masyarakat yang bilingual atau multilingual sering terjadi kontak bahasa yang dapat memunculkan gejala alih kode. Alih kode ialah beralihnya penggunaan suatu kode ke dalam kode lainnya. Kode yang dimaksud ialah istilah netral yang dapat mengacu kepada bahasa, dialek, sosiolek, atau ragam bahasa.
Campur kode terjadi apabila seorang penutur menggunakan suatu bahasa secara dominan mendukung suatu tuturan disisipi dengan unsur bahasa lainnya. Hal ini biasanya berhubungan dengan karakteristk penutur, seperti latar belakang sosil, tingkat pendidikan, rasa keagamaan. Biasanya ciri menonjolnya berupa kesantaian atau situasi informal. Namun bisa terjadi karena keterbatasan bahasa, ungkapan dalam bahasa tersebut tidak ada padanannya, sehingga ada keterpaksaan menggunakan bahasa lain, walaupun hanya mendukung satu fungsi. Dalam keadaan kedwibahasaan (bilingualisme), akan sering terdapat orang mengganti bahasa atau ragam bahasa, hal ini bergantung pada keadaan atau keperluan berbahasa itu.





BAB II
PEMBAHASAN

Bahasa Indonesia  sebagai bahasa nasional ternyata dapat digunakan hampir dalam segala bidang kegiatan di negara ini. Dalam peristiwa jual beli peralatan camping pun Bahasa Indonesia cukup dominan digunakan. Pada masyrakat tutur di wilayah kota Makassar, penggunaan Bahasa Indonesia dalam peristiwa jual beli itu kebanyakan digunakan apabila peserta tutur tidak bersuku Jawa. Dapat pula terjadi bahwa hanya salah satu dari peserta itu sajalah yang bukan berasal dari suku Jawa. Sepertinya dari pada mereka kesulitan menggunakan Bahasa Jawa, maka mereka cenderung menggunakan Bahasa Indonesia.
Dalam percakapan berikut dapat diguanakan sebagai contoh adanya penggunaan alih kode yang  berwujud Bahasa Indonesia dalam peristiwa jual beli peralatan camping
Pembeli         : tas ini kena berapa mas ?
Penjual          : dua ratus dua puluh ribu, itu ada tempat laptope juga lo mas
Pembeli         : mau liat yang ini
Penjual          : oh yang itu, yang itu sama dengan yang ini
Pembeli         : ada diskone ya mas ?
Penjual          : sepuluh persen untuk semua merek tas
Pembeli         : ya udah yang ini aja. jadi kena berapa ?
Penjual          : seratus delapan puluh lima diskon sepuluh persen jadinya   seratus enam puluh enam ribu, ya udah seratus enam puluh enam lima saja.
Pembeli         : ini mas uangnya, kembali taga puluh lima ribu. Trims ya.
Peristiwa tutur
Penjual : 28 tahun
Pembeli : 22 tahun
Linguistik
Kata                : kena, diskone, liat dan aja
Frasa              : ya udah, lo mas, trims ya
Klausa           : mau liat yang ini
Kalimat           : ada diskone ya mas
Dari percakapan di atas dapat dilihat bahwa Bahasa Indonesia yang digunakan dalam transaksi jual beli peralatan camping itu biasanya bersifat tidak formal. Ketidakformalan itu misalnya dapat diidentifikasi dari banyak digunakan model tuturan ringkas yang ditandai oleh banyakanya penanggalan-penanggalan dari bagian tuturan tertentu.
Di samping banyak digunakan tutur ringkas ternyata juga ditemukan banyak bagian-bagian dari tuturan yang dipengaruhi oleh bahasa daerah tertentu.  Tuturan yang berbunyi  laptope dan diskone tampak sekali mendapatkan pengaruh dari Bahasa Jawa, yakni –e menyertai kata sehingga menjadi laptope dan diskone.
Pengaruh bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia juga dapat ditemukan dengan munculnya kata liat, udah maupun aja dan sebagainya. Contoh-contoh yang terakhir ini sepertinya merupakan pengaruh dari dialek Jakarta. Akibatnya dalam wacana jual beli peralatan camping di Toko Aneka Jaya pengaruh ini pun dapat ditemukan.



BAB III
PENUTUP

Simpulan
          Dapat di tarik simpulan bahwa Alih Kode yang digunakan oleh masyarakat tutur bilingual di kota makassar dalam jual beli peralatan camping di Toko Aneka Jaya adalah kode-kode yang digunakan dalam wacana jual beli peralatan camping di kota Makassar Toko Aneka Jaya dapat beralih dari kode yang satu ke kode yang lain. Misalnya dari BI ke dalam BJ atau sebaliknya, BI ke dadam Inggris atau sebaliknya. Peralihan itu ternyata tidak terjadi dengan tanpa arah melainkan dengan arah yang cukup jelas.
Alih kode dalam wacana jual beli peralatan camping  pada masyarakat tutur bilingual di kota Makassar Toko Aneka Jaya dilakukan dengan alasan-alasan yang sudah jelas dan juga tertentu. Dari kajian ini dapat diketahui bahwa alasan-alasan yang dimaksud meliputi ; penutur memiliki latar belakang penguasaan bahasa yang sama, perubahan situasi dengan hadirnya orang ketiga.

A.  Afiks Kombinasi dari Bahasa Asing
Dalam pertumbuhan bahasa Indonesia, banyak imbuhan baru atau serapan dari bahasa daerah, terutama dari bahasa-bahasa asing. Imbuhan-imbuhan tersebut sangat produktif, lebih banyak tampil dalam surat kabar-surat kabar atau karya ilmiah.
1. Bentuk awalan dari bahasa Asing:
Awalan maha = sangat/besar, pra = sebelum (= pre), swa = sendiri, dan dwi = dua, dsb., merupakan contoh-contoh awalan dari bahasa Sanskerta.
Contoh:
(a). Para mahasiswa sedang melakukan penelitian di Gunung Merapi.
(b). Zaman prasejarah manusia belum mengenal tulisan.
(c) Pembanguan pertanian bertujuan menciptakan swasembada pangan.
(d) Kita harus terus menjaga agar dwiwarna selalu berkibar di bumi nusantara.
Selain itu dijumpai pula kata-kata bilangan lain: eka darma, trimurti, caturkarya, pancasila, dsb.
2. Bentuk akhiran dari bahasa Asing
a. Akhiran –wan, -man, -wati.
Akhiran –wan, -man, -wati berasal dari bahasa Sanskerta. Akhiran tersebut menunjukkan jenis kelamin. Akhiran –wan, dan –man menyatakan jenis kelamin laki-laki, sedangkan –wati menunjukkan jenis kelamin wanita. Akhiran tersebut membentuk kata benda.
Makna akhiran –wan, -man, dan –wait adalah sebagai berikut:
1. Menyatakan orang yang ahli
Misalnya : ilmuwan, rohaniwan, dan budayawan, sastrawan, dsb.
2. Menyatakan orang yang mata pencahariannya dalam bidang tertentu
Misalnya : karyawan, wartawan, dan industriwan
3. Orang yang memiliki sifat khusus
Misalnya : hartawan dan dermawan
4. Menyatakan jenis kelamin
Misalnya : karyawan (laki-laki) dan karyawati (perempuan)
b. Akhiran –i, -wi, -iah,
Akhiran ini berfungsi membentuk kata sifat berasal dari Arab. Terdapat juga akhiran –in, dan –at yang berfungsi membentuk kata benda.
Perhatikan contoh-contoh berikut:
1. alami, badani, insani, hewani, artinya menyatakan ‘bersifat ….’
2. duniawi, manusiawi, dan surgawi, artinya menyatakan ‘bersifat….’
3. jasmaniah, ilmiah, harfiah, rohaniah, artinya ‘mempunyai sifat….’
4. Muslimin, mukminin, hadirin, dan muktamirin merupakan penunjuk jamak tak tentu pria dan wanita.
5. muslimat, mukminat, mualimat, dan sebagainya merupakan bentuk penunjuk jamak untuk wanita.
c. Akhiran –er, -al, -ik, -if, -is, -isme, -isasi, -logi, dan –or.
Imbuhan asing tersebut berasal dari bahasa Barat.
Perhatikan contoh-contoh berikut:
1. Tuti bekerja sebagai tenaga honorer di Bank Mandiri (bersifat honor)
2. Secara materiil, Tini tidak sebanding dengan Tuti (bersifat materi)
3. Cerita Hang Tuah termasuk cerita yang heroik (bersifat hero atau kisah kepahlawanan)
4. Kalau berbicara itu harus obyektif (berdasarkan objek)
5. Indonesia menolak anggapan Australia bahwa Indonesia tidak selektif dalam mengimpor barang. (berdasarkan seleksi)
6. Kolonialis Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun. (bersifat koloni)
7. Kita harus memiliki semangat nasionalisme. (bersifat nasional atau kebangsaan)
8. Sudah lima tahun Budi Harsono memimpin organisasi sosial. (hal yang bersangkut paut dengan)
9. Bu Ida mengajar biologi di sekolah kami. (ilmu/pengetahuan tentang)
3. Fungsi dan Makna Afiks dari bahasa Asing
a. Fungsi dan Makna Afiks dari bahasa Inggris
Kalau kita perhatikan afiks dari bahasa Inggris dapat membentuk kata benda menjadi kata sifat seperti afiks -is dan membentuk kata benda menjadi kata benda abstrak seperti afiks -is –isme dan afiks –isasi. perhatikan contoh-contoh berikut ini. Marhaenis memiliki sifat atau jiwa marhaen. Agamais maknanya memiliki sifat taat kepada agama. Sapta Margais memiliki makna mempunyai sifat patuh kepada Sapta Marga.
Afiks –isme berfungsi untuk membentuk kata benda menjadi kata benda abstrak. Misalnya, suku + -isme menjadi sukuisme; Pancasila + -isme menjadi Pancasilaisme; Bapak + -isme menjadi Bapakisme; Marhaen + -isme menjadi Marhaenisme. Adapun makna yang dinyatakan adalah ‘hal yang berhubungan dengan bentuk dasarnya’. Jadi, sukuisme bermakna ‘hal yang berhubungan dengan suku (kesukuan)’. Pancasilaisme bermakna ‘hal yang berhubungan dengan Pancasila’. Marhaenisme bermakna ‘hal yang berhubungan dengan Marhaen’.
Seperti halnya –isme, afiks –isasi yang diserap dari bahasa Inggris juga berfungsi membentuk kata benda abstrak. neon + isasi menjadi neonisasi. turi + -isasi menjadi turinisasi. Lele +-isasi menjadi lelenisasi. Swasta + -iasasi menjadi swastanisasi. Adapun makna yang dinyatakan adalah ‘hal yang berhubungan dengan pemasangan neon’. Turinisasi ‘hal yang berhubungan dengan penanaman turi’. Lelenisasi ‘hal yang berhubungan dengan pemeliharaan lele’. Swastanisasi bermakna ‘hal yang berhubungan dengan perubahan status menjadi swasta’.
b. Fungsi dan makna afiks dari bahas Arab
Apabila diperhatikan afiks-afiks bahasa Arab yang produktif, maka dapatlah diketahui bahwa afiks-afiks itu berfungsi menjadi kata sifat. Misalnya:
badan + -i badani
gereja + -i gerejani
raga + -i ragawi
dunia + I duniawi
alam + -ah alamiah
badan + -ah badaniah
Adapun makna yang dinyatakannya adalah sifat yang berhubungan dengan bentuk dasar-dasarnya. misalnya badani adalah ‘sifat kebadanan’, gerejani ‘sifat kegerejaan’, ragawi ‘sifat keragaan’, alamiah ‘sifat kealaman’, dan badaniah ‘sifat kebadanan’. Anda dipersilakan mencari contoh-contoh lainnya dan mengidentifikasikan dan makna afiks-afiksnya.
c. Fungsi dan makna afiks dari bahasa Sansekerta
Afiks-afiks produktif yang dipungut dari bahasa Sansekerta ternyata memiliki berbagai berbagai macam fungsi dan makna di dalam pemakaian bahasa Indonesia, seperti akan kita lihat satu persatu berikut ini.
Afiks –man, -wan, dan –wati berfungsi untuk membentuk kata benda baik dari dasar kata benda dan kata sifat. Misalnya :
seni + -man seniman
budi + -man budiman
karya + -wan karyawan
budaya + -wan budayawan
seni + -wati seniwati
karya + -wati karyawati
Secara semantis afiks –man, -wan, dan –wati bermakna agentif. Seniman bermakna ‘orang yang memiliki jiwa seni’. Budiman bermakna ‘orang yang berbudi’. Karyawan orang yang bekerja pada instansi, perusahaan, dan sebagainya. Budayawan bermakna ‘orang yang ahli atau mengabdikan diri dalam bidang kebudayaan’, seniwati, orang yang berkarya seni pada instansi atau perusahaan, dan sebagainya.
Afiks –wati selalu mengacu pada agen yang berjenis kelamin wanita, sedangkan –man dan –wan dapat mengacu kepada agen yang jenis kelaminnya pria dan wanita.
Afiks swa- berfungsi untuk membentuk kata sifat dari bentuk dasar kata kerja, misalnya swadidik, dari bentuk dasar kata benda, misalnya swakarya, swakarsa, swadaya, dan sebagainya, dari bentuk dasar kata sifat misalnya swasembada.
Adapun makna yang dinyatakan oleh afiks swa- ini adalah ‘sifat yang bersumber dari kemampuan sendiri’ Misalnya swadidik ‘pendidikan yang diperoleh dari diri sendiri bukannya dari pendidikan formal’, swakarya ‘karya sendiri’, swadaya ‘atas kemampuan sendiri’, dan swasembada ‘ kemampuan mencukupi sendiri.
Afiks para yang sangat produktif dalam pemakaina bahasa Indonesia berfungsi untuk membentuk kata benda dari dasar kata benda. Misalnya para mahasiswa, para karyawan, para tamu, dan sebagainya. Adapun makna yang dinyatakannya adalah ‘jamak’,. Jadi, para mahasiswa bermakna ‘banyak mahasiswa’ atau ‘mahasiswa-mahasiswa’, para tamu bermakna banyak tamu’ atau ‘tamu-tamu’.
Akhirnya afiks maha berfungsi untuk membentuk kata sifat dari dasar kata kerja dan kata benda. Adapun kata kerja yang dapat melekat pada afiks maha adalah kata kerja yang maknanya berhubungan dengan sifat Tuhan, misalnya maha mengetahui, maha mendengar, maha melihat, dan sebagainya. Selain dengan kata kerja, afiks maha dapat pula melekat dengan kata benda misalnya maha penyayang, maha pengasih, maha pemurah, dan sebagainya.
Dilihat dari segi maknanya, afiks maha ini menyatakan makna ‘paling’ atau ‘superlatif’ jadi, maha melihat bermakna ‘paling melihat’, maha mendengar ‘paling mendengar’, maha pengasih ‘paling pengasih’, maha penyayang ‘paling penyayang’, dan sebagainya.


B.  Akar Kata dari Bahasa Asing
Contohnya : antro                   antropologi
                                                anthropoid
                                                antropomorf
                     logos – log          logis
                                                dialog
                     philos-filos         filantropi (cinta akan sesama manusia)
                     phone-fon           telepon – telefon (suara/bunyi dari jauh)
                                                telegrap – telegraf (tulisan/tulisan dari jarak jauh)
chromos              kronologi (kejadian yang di urut berdasarkan urutan     waktu)
                           sinkronis (dalam satu waktu tertentu)
                           diakronis
port                     ekspor (membawa keluar)
                           inpor (membawa masuk)

Sabtu, 22 Oktober 2011

Nama: Park Shi Hoo
Nama Asli: Park Pyung Ho
Lahir: 3 April 1978
Tinggi: 178 cm
Berat: 70 kg
Gol. Darah: B


Drama:
Prosecutor Princess (SBS, 2010)
Family’s Honor (SBS, 2008)
Iljimae (SBS, 2008)
How to Meet a Perfect Neighbor (SBS, 2007)
What Star Did You Come From (MBC, 2006)
Let’s Marry (MBC, 2005)
Delightful Girl Choon Hyang (KBS2, 2005, cameo)


Movie:
Mr. Bullet (2007)

Penghargaan:
2009 SBS Drama Award: Special Production Actor Award (Family’s Honor)
2007 SBS Drama Award: New Star Award


Trivia:
Hobi: scuba diving dan snowboarding
Keahlian: Aikido dan Boxing
Park pernah tampil dalam video klip Gavy NJ’s (Happiness dan I will still live). Selain itu, Park Shi Hoo juga pernah tampil dalam video klip lain seperti dalam video klip Alex dan Ji Sun yang I Love You dan Very Heartbreaking Words. Selain itu, dia tampil juga di video klip Kim Bum Soo yang Taste of Separation.


Jumat, 14 Oktober 2011

Agnes Monica Raih Penghargaan Million Award
2011-06-02

Penyanyi berbakat Agnes Monica (kanan) menerima penghargaan Million Award dari GM Business Development KFC Indpnesia, Gandhie Lie (kiri) di KFC Kemang, Jakarta, Selasa (31/5). Penghargaan Million Award merupakan penghargaan bagi penjualan album Agnes Monica yang bertajuk ‘ Agnes Is My Name’ yang telah mencapai 1 juta copy CD atau setara dengan 12 platinum dalam waktu 4 bulan.




tahun 2002
Penghargaan MTV Indonesia 2006
Di tahun 2006 ini Agnes Monica meraih penghargaan MTV pertamanya. Agnes yang videoklipnya 'Tak Ada Logika' masuk nominasi Video of The Year pulang dengan gelar Most Favorite Female.